kasihani lah kami perokok pasif yang tidak berdosa



Topik : komunikasi kesehatan dan advokasi media
Tema : udara bebas tanpa asap rokok
Judul : kasihani lah kami perokok pasif yang tidak berdosa

Sering kali kita menjadi korban atas keegoisan para perokok aktif yang selalu merokok di tempat umum tanpa memperdulikan bahwa disana ada perokok pasif yang menghirup udara rokok tersebut. Kurang nya rasa kesadaran diri orang-orang perokok aktif dapat merugikan orang yang menjadi perokok pasif. Kita sebagai perokok pasif hanya bisa diam dan menerima asap rokok tersebut dengan terpaksa.
Padahal menghirup asap rokok orang lain lebih berbahaya dibandingkan menghisap rokok sendiri. Bahkan bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif. 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya.
Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. "Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan." Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna.
Disini adalah zat berbahaya yang terkandung di sebuah batang rokok:
 Tar :
-Dalam tubuh manusia, tar memicu terjadinya iritasi paru-paru dan kanker.
-Dalam tubuh perokok pasif, tar akan terkonsentrasi tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.

 Nikotin:
- Dalam tubuh manusia menimbulkan efek adiksi atau candu yang memicu peningkatan konsumsi.
- Dalam tubuh perokok pasif, nikotin akan terkonsentrasi tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.

 Karbon Monoksida :
- Merupakan gas berbahaya yang dapat menurunkan kadar oksigen dalam tubuh. Pengikatan oksigen oleh karbon monoksida inilah yang kemudian memicu terjadinya penyakit jantung.
- Dalam tubuh perokok pasif, gas berbahaya ini akan terkonsentrasi tiga kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.

 Bahan kimia berbahaya :
- Berupa gas dan zat berbahaya yang jumlahnya mencapai ribuan. Di tubuh manusia, bahan kimia berbahaya ini meningkatkan risiko penyakit kanker.
- Dalam tubuh perokok pasif, bahan kimia berbahaya ini akan terkonsentrasi 50 kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif.

Bisa kita lihat, begitu banyak zat berbahaya yang terkandung dalam rokok. Tetapi tetap saja orang perokok aktif selalu merokok dan tidak memperdulikan kesehatan nya sendiri, apalagi kesehatan orang lain??

Padahal yang kita tahu bahwa dalam UUD pasal 33 ayat 1 mengatakan “setiap orang yang merokok di kendaraan umum di ancam pidana kurungan paling lama 3 hari atau denda paling banyak Rp. 1 jt”. Adanya UU yang berlaku tetap saja selalu di langgar oleh orang perokok aktif. Aturan yang di buat dari pemerintah saja tidak di dengar dan selalu di langgar, apalagi kita yang menegur mereka?? Oleh sebab itu, wahai perokok aktif, sadarkan lah diri kalian untuk lebih peduli terhadap orang lain dan belajar untuk tidak merugikan orang lain dengan keegoisan kalian.


created by :
-Mery Agustini 915070033-

komunikasi kesehatan dan advokasi media (Bpk. Irwan Julianto)

Komunikasi kesehatan dan advokasi media

MEDIA DAN PROMOSI/KOMUNIKASI KESEHATAN MASYARAKAT :
>Penggunaan media massa dalam promosi kesehatan: bagian penting komunikasi kesehatan.
> 50 tahun terakhir jadi kekuatan dahsyat bagi pendidikan kesehatan dan perubahan perilaku.
> Memainkan peran dalam perubahan sosial
Media mempunyai dua kepribadian. Di satu sisi, media mendukung pendidikan kesehatan masyarakat. Tapi di sisi lain, media juga mempengaruhi gaya hidup masyarakat.
PERUBAHAN SOSIAL vs KEMAPANAN :
> Media massa sebagai sarana promosi kesehatan yang efektif harus punya komitmen pada perubahan sosial.
> Celakanya, media justru berada dalam bisnis untuk mempertahankan kemapanan.
> Media dimanfaatkan dalam mutualisme konspiratif Penguasa dan Pengusaha.
> Penggunaan media massa untuk advokasi kesehatan jadi dilema.
> Advokasi kesehatan: politis & kontroversial
TAK CUMA MESIN INFORMASI DAN HIBURAN
> Media massa memang punya banyak kendala untuk memberdayakan kesehatan masyarakat
> Namun ia kelewat berharga jika cuma dijadikan mesin informasi dan hiburan belaka
> Terbukti media massa amat berperan dalam kegiatan KB, AIDS, anti-rokok
PEMASARAN SOSIAL :
> Pemasaran Sosial: model pendekatan sistematis menggunakan riset konsumen dan sejumlah saluran komunikasi untuk memengaruhi dan mengubah perilaku penduduk secara spesifik
> Komunikasi Kesehatan = Gabungan aneka disiplin: pemasaran sosial, antropologi, analisis perilaku, advertising, komunikasi, pendidikan dll

5 LANGKAH PEMASARAN SOSIAL UNTUK KESEHATAN :
1. Penilaian (assess)
2. Perencanaan (plan)
3. Pre-test materi edukasi (pre-test)
4. Penerapan intervensi (deliver)
5. Pemantauan (monitor)
KEKUATAN DAN KELEMAHAN PEMASARAN SOSIAL :
> Pendekatan populer memanfaatkan prinsip-prinsip periklanan dan pemasaran untuk “menjual” perilaku sehat yang positif
> Kerap dikritik hanya mempromosikan jalan keluar tunggal bagi masalah kesehatan masyarakat yang kompleks. Juga mengabaikan kondisi-kondisi yang dapat mempertahankan/meningkatkan penyakit
ADVOKASI MEDIA :
> Advokasi media: penggunaan strategik media massa untuk meningkatkan inisiatif sosial dan masyarakat
> Menstimulasi peliputan media secara luas untuk membentuk ulang debat publik dan meningkatkan dukungan masyarakat bagi kebijakan publik yang efektif dalam masalah kesehatan masyarakat
> Advokasi media tak langsung berupaya mengubah perilaku berisiko individual
> Memfokuskan pada perubahan cara pemahaman masalah sebagai isu kesehatan masyarakat
Contoh: mendorong peliputan media tentang aspek etis dan legal promosi rokok di kalangan remaja (Kasus Pall Mall)
KEKUATAN ADVOKASI MEDIA :
> Advokasi media: konsep yang relatif baru
> Banyak dikaitkan dengan gerakan pengendalian rokok di AS, Inggris, Kanada
> Esensi advokasi media lebih dari sekadar meningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang masalah kesehatan. Kekuatannya justru pada melibatkan masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan publik.

-Mery Agustini 915070033-

naskah individu

Disusun Oleh : Yuilyana 915070050

Berpikir Bijak , Berlaku Adil dan Kreatif
P
elegalan promosi dalam iklan, seolah-olah dianggap hal yang biasa asal pihak –pihak yang berkepentingan mendapatkan keuntungan yang berarti dari bisnis tersebut. Sebut saja iklan rokok yang banyak menghiasi layar kaca kita. Iklan yang dikemas imajinatif, kreatif, namun tetap saja memperburuk kesehatan bagi konsumennya ataupun yang bukan konsumennya. Kita tidak bisa menutup mata bahwa keuntungan yang didapat dari perusahaan rokok memang luar biasa. Namun kita lihat dari dampak iklan yang telah membodohi masyarakat, dan menyimpan maksud terselubung.
Untuk itu dengan adanya Advokasi media berperan dalam mempromosikan serangkaian strategi untuk menstimulasi peliputan media secara luas dalam rangka membentuk ulang debat publik untuk meningkatkan dukungan masyarakat bagi pendekatan-pendekatan kebijakan yang lebih efektif untuk masalah-masalah kesehatan dan kesejahteraan sosial. Dengan adanya advokasi media ini paling tidak masyarakat lebih disadarkan melalui pemahaman tentang isu yang menyangkut aspek etis dan legalitas promosi rokok, khususnya di kalangan para remaja.
Semua orang tahu bahaya rokok, bahkan di bungkus rokok sendiri pun sudah di cantumkan bahaya dari rokok. Namun mengapa masih saja rokok dijadikan konsumsi rutin?
Jujur saja sesak rasanya ada dikumpulan orang yang merokok, rasanya udara bebas untuk di hirup sudah tidak ada lagi.
Advokasi media juga di lakukan bukan hanya untuk rokok, namun kasus-kasus sosial seperti kasus prostitusi, eksploitasi anak jalanan yang legal di mana-mana. Cukup memprihatinkan di Indonesia banyak hal-hal yang masih diangap remeh, padahal secara tidak langsung mencerminkan moral bangsa ini.
Mari kita menjadi generasi muda yang perduli untuk menciptakan lingkungan sekitar kita menjadi lingkungan yang bersih dan sehat, dan ditiru oleh generasi berikutnya. Melalui media massa yang ada sekarang ini , baiknya lebih menyadarkan masyarakat untuk menilik kepada kasus-kasus sosial yang mewabah di bangsa kita. Sadari bahwa merokok bukan tempat pelarían, ataupun cemilan yang baik. Prostitusi bukan lapangan kerja yang menjanjikan bagi anda atau siapapun. Anak jalanan berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan dipelihara oleh negara menjadi bagain dari Anak Bangsa. Sebagai mahasiswa kita turut mendukung dan berperan aktif dalam mewujudkan Hal-hal positif melalui pengembangan kreatifitas untuk terus berkarya.

Mafia Hukum (Pak Agung Kompas)

Mafia Hukum

Kerja wartawan di Indonesia sangat didukung oleh para mafia hukum, istilahnya seperti perpanjangan tangan kerja para mafia hukum. Wartawan dan pengacara menjadi mata rantai. Begitu juga kamuflase dana yng terjadi di berbagai acara yang diadakan oleh seorang Public Relation, untuk membayar pembicara saja bisa menghabiskan uang sebesar 500 juta rupiah.
Hendaknya sebagai seorang wartawan harus memegang prinsip untuk bersikap netral, bertanggung jawab pada public, dan wartawan tidak boleh menjadi anggotfa politik. Karena wartawan yang menjadi anggota politik efek pada pemberitaanya jadi tidak murni lagi.
Banyaknya kelakuan para wartawan yang tidak jadi contoh seperti menerima salam temple dari si nara sumber. Sebenarnya hal ini wajar saja asal dari si pemberi tidak ikut turut campur menuntut angle peberitaan mengenai dirinya. Namun ada baiknya jadi wartawan yang murni saja, berlaku jujur, dan menjadi perpanjangan informasi kepada masyarakat.

-Yuilyana 915070050-

Semiotik (Bpk. Kurnia Setiawan)

Semiotik

Dari bahasa Yunani, seme : semeiotikos yang artinya penafsir tanda. Dari bahasa inggris: sign yang artinya tanda. Jadi dapat disimpulkan semiotic adalah ilmu yang mempelajari system tanda seperti bahasa, kode, sinyal.Tanda dibagi 2 yaitu : tanda alami (natural), dan tanda yang disepakati (konvensional)

Beberapa tokoh dalam semiotik:

St Agustinus : memperkenalkan teori tentang signa data (tanda konvensional) persoalan tanda menjadi objek pemikiran filosofis. Studinya dibatasi kata fisik dan kata mental.

Ferdinand De Saussure : awal mula semiology, beliau mengenal 2 istilah sinkronik yang adalah hal-hal relevan dan punya hubungan dengan hal yang dibahas. Istilah diakronik posisi pembelahan maslah secara diagonal.

Tanda

Sign

Penanda

Signified

Pertanda

Signifier

Penanda dan pertanda bersifat arbitrer (bahasa suka-suka), tanda bisa bekerja karena ada difference.

Fenomena bahasa

Parole

Ekspresi

langue

bahasa

Point-point :

Level tanda

Qualisign – kualitas

Sinsign – eksistensi

Legisign – norma / hukum

Level objek

Ikon – foto

Indeks – sebab akibat

Symbol – konvensi masyarakat

Level intepretant

Rheme – tanda – pilihan

Dicent sign – tanda keputusan

Argument

3konsep dasar semiotic

Sintaksis – penjelasan dari foto

Semantic – maksud dari foto

Pragmatic - fungsi

-Yuilyana 915070050-