Leadership dan Komunikasi (Ir. Parino Rahardjo, MM)

Gaya komunikasi tokoh:

1. Soeharto : senyum, tenang
2. Habibie : menggebu-gebu
3. Gusdur : cuek
4. Megawati : Diam tanpa banyak mengeluarkan statement
5. SBY : retorika
6. Obama : manusiawi, pendidikan tinggi, gaya AS


A. Mark leohr, 11 september 2001

4 inti kecerdasan emosi :

- Kesadaran diri : mengenal diri untuk mengembangkan diri . Contoh, lemot dan emosi
- Pengelolaan diri : contoh, time management, management terhadap waktu
- Kesadaran social : contoh, peka terhadap lingkunagn social, empati, dan simpati
- Pengelolaan relasi : contoh, bagian berbicara, perilaku, perform yang baik


B. Gaya kepemimpinan ( membangun resonansi)

Resonansi adalah getaran suara.
  • Visi : keinginan impian yang akan di capai
  • Visioner: berpikir jauh kedepan : membawa semua orang ke visi yang sudah di tentukan
  • Visi bersama : semua orang mencapai mimpinya. Contoh, satpam bank harus ramah
  • Pembimbing :Afiliatif atau menciptakan harmoni yang selaras dan saling berhubungan.
  • Demokratis : suster mary  uskup, tempat asrama, guru, murid, orangtua,Penentuan kecepatan atau menghadapi tantangan dan tujuan yang menarik
- Dampak tehadap iklim emosi yang serign dilaksanakan buruk, dampaknya negative
- Ketika ingin mendapatkan hasil berkualitas tinggi dan tim yang bermotivasi kompeten

  • Memerintah
- Menenangkan rasa takut dengan member arah yang jelas di dalam keadaan darurat ( tindakan cepat)
- Ketika saat kritis untuk membangkitkan perubahan arah, atau pada pegawai yang bermasalah.



Tanggapan menurut saya seorang leader harus mempunyai sikap yang tegas agar dapat memberikan arahan yang baik kepada pengikutnya. Pemimpin yang baik harus berlaku pada kaidah-kaidah yang berlaku, tidak mementingkan peraturan yang menghimpitnya seorang leader harus berani menentukan sikap nya. Namun leader tidak bole ,memerintah dengan seenaknya tanpa perasaan dan tidak ada empaty kepada bawahan. Leader yang tidak mempunyai empati tidak akan disenangi oleh bawahannya, walaupun apa yang dikatakan oleh leader tersebut diikuti oleh bawahannya namun bawahan menjalankan tugas yang diberikan tidak dengan keikhlasan hati melainkan bentuk dari paksaaan yang mau atau tidak mau harus diterima dan dijalakannya.

- She ryana-
915070023

Sejarah Bahasa Indonesia (Prof.Dr.Ir.Dali Santun Naga, MMSI)

> Bahasa Melayu ke Bahasa Indonesia :

Sumpah pemuda 28-10-1928 : Lahir bahasa Indonesia dari bahasa Melayu

Kongres Bahasa Indonesia (KBI)

KBI 1 di Solo 25 Juni – 28 Juni 1938

KBI 2 di Meda 28 Oktober – 2 November 1954

KBI 3 di Jakarta 28 Oktober – 3 November 1978

KBI 4 di Jakarta 21 November – 26 November 1983

KBI 5 di Jakarta 28 Oktober – 3 November 1988

KBI 6 di Jakarta 28 Oktober – 2 November 1993

KBI 7 di Jakarta 26 Oktober – 30 Oktober 1998

KBI 8 di Jakarta 14 Oktober – 17 Oktober 2003

KBI 9 di Jakarta 28 Okober – 1 November 2008

> Perkembangan bahasa :

Bahasa Melayu Purba

Bahasa Melayu Kuno (zaman Sriwijaya, abad 4 – abad 14)

Bahasa Melayu Klasik (abad 14 – abad 18)

Bahasa Melayu Peralihan (abad 19)

Bahasa Melayu Baru (abad 20)

Bahasa Melayu Modern (Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia)

Menjadi bahasa Indonesia pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

> Ragam Bahasa Melayu

Melayu Riau Johor

Melayu Betawi

Melayu Cina

Melayu Manado

Melayu Maluku

Melayu Balai Pustaka, Pujangga Baru,dll

> Bahasa Melayu Kuno pada prasasti

Prasasti Kedukan Bukit (Palembang, 16 Juni 682)

Prasasti Talang Tuwo (Palembang, 23 Maret 684)

Prasasti Kota Kapur (Bangka, 28 Februari 686)

Prasasti Karang Brahi (Jambi, tahun 692)

Prasasti Telaga Batu (Palembang, abad ke-7)

Prasasti Palas Pasemah (Lampung Selatan, abad ke-7)

Prasasti Sojomerto (Pekalongan, abad ke-7)

Prasasti Manjucrighra (Klaten, 6 November 792)

Prasasti Kayumwungun (Temanggung, tahun 824)

Prasasti Sang Hyang Wintang I (Gandasuli ,Temanggung, Jawa Tengah, tahun 832)

> Aksara yang digunakan

Melayu Kuno ditulis dalam aksara Palawa dan Dewanagari

Melayu Klasik ditulis dalam aksara Jawi (modifikasi Arab)

Melayu Peralihan dan kemudian ditulis dalam aksara Latin

Aksara Latin menurut ejaan Bahasa Belanda (Indonesia)

Aksara Latin menurut ejaan Bahasa Inggris (Malaysia)

> Prasasti Kedukan Bukit

Svasti cri

cakavarsatita 605 ekadaci

cuklapaksa vulan vaicakha dapunta

hyang nayik di samvau mangalap

siddhayatra

> Prasasti Talang Tuwo

svasti

cri cakavarsatita 606 dim dvitiya cuklapaksa vulan caitra

sana tatkalana parlak criksetra ini

niparvuat parvan dapunta hyang cri yayanaca (-ga) ini pranidhanan

dapunta hyang savanakna yang nitanam di sini

> Prasasti Kota Kapur

siddha titam hamvan vari avai kandra kayet ni paihumpaman namuha ulu lavan tandrun luah vinunu paihumpaan hakairu muah kayet nihumpa unai tunai

umentem bhaktiniulun haraki unai tunai kita savanakna davata maharddhika sannidhana mamaraksa yam kadatuan cri-wijaya kita tuvi tandrun luah vanakna devata mulana yam parsumpahan

> Prasasti Laguna

swasti shaka warsatita 822 waisaka masa di(ng) jyosta caturthi krisnapaksa somawara sana tatkala dayang angkatan lawan dengan nya sana barngaran si bukah anak da dang hwan namwaran dibari waradana wi shuddapattra ulih sang pamegat senapati di tundun barja(di) dang hwan nayaka tuhan pailah jayadewa

> Prasasti (Nisan) Minye Tujuh

hijrat nabi mungstapa prasida

tujuh ratus asta puluh sa warsa

haji catur dan dasa warsa sukra

raja iman warda rahmat-allah

*tanggapan : Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur. Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah.


-Mery Agustini-

915070033